Sistem Waktu Diskrit Dan Sistem Waktu Kontinu
SISTEM WAKTU DISKRIT
DAN
SISTEM WAKTU KONTINU
DAN
SISTEM WAKTU KONTINU
- SISTEM WAKTU DISKRET
Sebuah sistem
waktu-diskret, secara abstrak, adalah suatu hubungan antara barisan masukan
dan barisan keluaran. Sebuah sistem waktu-diskret mencirikan bagaimana suatu
barisan masukan {u(k)}
ditransformasikan ke dalam suatu barisan keluaran {y(k)}. Jenis sistem ini menjadi
semakin penting dikarenakan kemajuan-kemajuan dalam teknologi untuk memproduksikan
rangkaian-rangkaian mikro digital (digital
microcircuits). Kecepatan pengolahannya yang semakin tinggi dan harganya
yang cukup rendah telah membuat jenis sistem ini bersaing dengan
rangkaian-rangkaian op-amp dan RLC yang lebih tradisional. Desain dan
analisis dari sistem-sistem diskret akan terus bertumbuh dan melengkapi
rangkaian-rangkaian (analog) waktu-kontinu. Pada umumnya, sistem-sistem
waktu-diskret digunakan untuk memroses sinyal-sinyal yang muncul sebagai
sinyal-sinyal waktu-kontinu. Jadi, ada suatu proses pencuplikan (sampling) yang
mentransformasikan suatu sinyal waktu:kontinu
u(t) ke
dalam suatu himpunan cuplikan-cuplikan berspasi (jarak antara) sama {u(kT)} yang kemudian diproses oleh sistem waktu-diskret.
Salah
satu contoh dari penerapan sistem-sistem diskret adalah dalam bidang sistem
audio digital piringan kompak (compact-disk
audio digital). Dengan sistem ini, bahan audio bukannya direkam sebagai
suatu sinyal analog melainkan dicuplik dengan suatu pengubah analog-ke-digital
(analog-to-digital converter = ADC)
dan direkam dalam bentuk digital, sama halnya dengan data-data digital lainnya.
Selama pemutaran kembali, informasi ini diubah kembali ke bentuk analog dengan
sebuah pengubah digital-keanalog yang menghasilkan kembali suatu
bentuk-gelombang (waveform) yang
melewati cuplikan-cuplikan dari bentuk-gelombang semula. Bentuk-gelombang
analog yang dihasilkan ini kemudian dilewatkan melalui sebuah sistem
penguat/pengeras suara konvensional. Keuntungan dari
pendekatan baru ini terhadap perekaman dan pemutaran kembali musik cukup
banyak. Jangkauan dinamiknya (dynamic
range) dinaikkan dari kurang daripada 70 db ke lebih daripada 90 db. Dengan
menggunakan sebuah sandi pembetulan-kesalahan (error-correction code), informasi digital dapat diproduksi kembali
tanpa kesalahan mendasar yang disebabkan oleh hal-hal seperti berbagai goresan
dan sidik-jari pada piringan kompak. Karena informasi digital, pada
hakekatnya, bebas dari kata-ke-kata, maka pemisahan stereo antara saluran-saluran
(channels) menjadi lebih daripada 90
db dibandingkan dengan pemisahan stereo analog yang hanya 25 hingga 30 db.
Dengan majunya teknologi pembuatan rangkaian-mikro digital, maka jenis-jenis
sistem audio ini pasti akan menggantikan sistem analog yang lebih tradisional.
Dan contoh penggantian sistem-sistem analog atau kontinu dengan digital ini
akan terus berlangsung dalam penerapan begitu teknologi mempermurah harganya
dan memperbesar kerapatan berbagai rangkaian-mikro pada sebuah chip (serpihan).
Disini akan digunakan notasi {u(kT)} atau u untuk menunjukkan keseluruhan barisan. Sebagairnana dibahas di
depan, nilai-nilai barisan ditunjukkan oleh notasi-notasi u(k), uk dan u(kT) di mana k adalah sebarang bilangan bulat. Barisan dapat didefinisikan dalam dua
cara:
a. Merincikan suatu aturan untuk menghitung nilai ke-k dari
barisan. Sebagai contoh:
f = {1,1/2, ¼, …. (1/2)k, …)
adalah
setara dengan perincian:
b. Mendartarkan nilai-nilai barisan secara ekplisit. Sebagai
contoh:
F =
{… , 0, 0, 1, 5, -3, 2.5, 0,
0, ...)
↑
Tanda-panah digunakan untuk menunjukkan suku k = 0.
Disini akan digunakan perjanjian bahwa jika tanda-panahnya diabaikan, maka
suku pertama adalah suku k = 0 dan semua nilai barisan adalah nol untuk k
< 0.
Sekarang dapat didefinisikan jumlah dari dua barisan {ak} + {bk} sebagai barisan {ck},
di mana ck = ak + bk.
Hasilkali dari dua barisan {ak}{bk} adalah barisan {ck}
dengan nilai-nilai = akbk. Hasilkali dari sebuah
tetapan α dan sebuah barisan {ak} adalah barisan {ck}
dengan nilai-nilai ck = αak.
Sebuah sistem waktu-diskret dapat dilukiskan dalam
berbagai cara. Elemen-elemen pokok dalam suatu sistem waktu-diskret adalah
penjumlah (adders) (yang menjumlah
dua bilangan bersama), pengali (multipliers)
(yang mengalikan dua bilangan bersama), dan elemen-elemen unit-tunda (unit-delay) (yang menyimpan
bilangan-bilangan). Meskipun tidaklah perlu untuk memahami implementasi (implementation) atau pelaksanaan fisis
dari sistem-sistem waktu-diskret, namun kadang-kadang pemahaman sifat-sifat
matematisnya juga diperlukan.
Cara lain
untuk mengimplementasikan suatu sistem waktu-diskret adalah dengan menuliskan
perangkat lunak. (software), yakni, sebuah program, bagi sebuah komputer serba
guna. Dalam kasus ini, untuk barisan masukan u dan
nilai-nilai yang disimpan dalam unit-unit tunda yang diketahui seseorang dapat
menghitung tiap-tiap keluaran bagi tiap-tiap masukan baru, dalam barisan,
seperti diperlihatkan pada gambar 2.1b.
Metode ketiga
untuk melukiskan sebuah rangkaian waktu-diskret adalah dengan menggunakan suatu
deskripsi matematis. Dalam kasus ini, deskripsi yang tepat adalah suatu persamaan
beda linear atau pengulangan (difference
or recursion equation) dengan koefisien-koefisien tetap. Karena keluaran
dari sistem adalah pada keluaran dari penjumlah atau akumulator (accumulator), maka penulisan persamaan
ini mudah dilakukan. Hasilnya adalah suatu persamaan beda yang mengaitkan
keluaran kini y(k) dengan
masukan u(k)dan nilai-nilai keluaran yang lalu y(k-1) dan y(k-2)
sebagai berikut:


Memori atau ingatan (memory) dari sebuah sistem waktu-diskret terkandung dalam elemen-elemen unit-tunda. Dalam contoh ini,
memori-memori menyimpan kedua nilai yang lalu dari barisan keluaran y(k-1) dan y(k-2). Memori dari sistem
kadang-kadang disebut keadaan sistem
(state of the system)
karena ia berguna untuk meringkaskan semua pengalaman (history) sistem yang lalu. Perlu dicatat bahwa pengulangan dari
suatu persamaan beda sebenarnya adalah suatu jumlah tak berhingga
persamaan-persamaan, satu untuk tiap-tiap nilai k. Bila diberikan suatu
syarat awal dalam mana y(ko-1) dan y(ko-2) merupakan nilai-nilai
yang diketahui, maka seseorang dapat
menggunakan persamaan pengulangan ini untuk
mencari barisan keluaran dengan "simulasi"
(simulation) untuk k
ko dan u(k),
k
ko yang diketahui. Bentuk perhitungan ini pada dasarnya sama
seperti perwujudan perangkat-lunak dari sistem yang diberikan pada gambar 2.1b.
Dan seringkali disebut suatu simulasi dari sistem
waktu-diskret.


Beberapa contoh lain dari sistem waktu diskret diberikan sebagai berikut.
Contoh 2.2: Tentukan model persamaan beda bagi rangkaian waktu-diskret yang diperlihatkan pada gambar 2.2. Elemen unit tunda merupakan elemen ingatan
yang menahan masukan yang lalu selama satu siklus pewaktu. Jadi keluaran unit tunda yang pertama
adalah yk-1. Dengan cara yang
sama, keluaran unit tunda kedua adalah yk-2.
Dengan menyamakan keluaran penjumlah yk dengan panah yang masuk, diperoleh:
sebagai model
persamaan beda bagi rangkaian tersebut. Perhatikan bagaimana cepatnya seseorang dapat
menuliskan persamaan untuk sistem semacani ini.
Contoh 2.3: Setiap satu siklus
pada suatu proses kimia, uk liter bahan
kimia A dan 100 - uk liter bahan
kimia B ditambahkan pada 900 liter campuran dalam suatu bejana besar di mana 0
uk
100, k = 1, 2, 3, . . Isi bejana tersebut
diaduk dengan sempurna dan 100 liter campuran dikeluarkan. Ambil yk sebagai konsentrasi fraksional
bahan kimia A dalam campuran yang dikeluarkan, yakni 1000yk merupakan
jumlah bahan kimia A dalam bejana. Untuk memperoleh hubungan pengulangan atau rekursi (recursion) bagi yk, jumlah total bahan kimia A pada
siklus k disamakan dengan
jumlah bahan kimia A pada siklus k-1 ditambah dengan sebarang masukan. Jadi




(2.1)
Persamaan (2.1) menyatakan bahwajumlah bahan kimia A pada siklus k adalah
jumlah pada siklus k - 1 ditambah jumlah yang ditambahkan pada siklus k.
Contoh 2.4: Pertumbuhan geometris merupakan suatu model yang digunakan pada banyak bidang. Andaikan suatu populasi tertentu mempunyai Nt individu pada akhir tahun t dengan t = 0, 1, 2,…... Populasi diketahui meningkat dengan laju relatif 2% per tahun. Yaitu, kenaikan populasi setiap tahun sebanding dengan populasi pada awal tahun. Tetapan perbandingan di sini adalah 0,02. Jadi, karena kenaikan populasi adalah Nt+1-Nt, maka akan dipunyai persamaan beda:
dengan No merupakan
populasi awal. Perhatikan bahwa dalam contoh ini masukan adalah nol. Keluaran
bertambah karena syarat awal (populasi) N0 tidak nol.
Contoh 2.5: Teori informasi adalah bidang yang berkaitan
dengan bagaimana mengirimkan sinyal (informasi) secara efisien. Medium lewat
mana sinyal dikirim disebut kanal (channel).
Setiap kanal fisis memiliki batasan teoritis (karena bising dan lebar pita)
dalam jumlah informasi persatuan waktu yang dapat dikirim lewat kanal tanpa
kesalahan. Ini disebut kapasitas kanal C. Satuannya adalah bit per detik dan
secara formal didefinisikan sebagai:
(2.3)
Pada (2.3), Nt adalah jumlah pesan yang dapat dikirimkan selama selang t. Jadi, untuk kanal tertentu, jika jumlah "pesan" per satuan waktu yang dapat dikirimkan meningkat maka kapasitasnya meningkat.

Pada (2.3), Nt adalah jumlah pesan yang dapat dikirimkan selama selang t. Jadi, untuk kanal tertentu, jika jumlah "pesan" per satuan waktu yang dapat dikirimkan meningkat maka kapasitasnya meningkat.
Andaikan dipunyai sistem komunikasi yang hanya
menggunakan dua simbol. Katakanlah S1 dan S2, misalnya titik dan
garis. Pesan dibuat dari kombinasi simbol Si dan S2. Andaikan bahwa S1 berakhir ti detik dan untuk S2 adalah t2 detik. Ambil Nt sebagai jumlah pesan dengan selang t. Berapakah kapasitas kanal ini?
Dalam rangka menghitung kapasitas, Nt harus dihitung. Nt dapat dihitung dengan mengembangkan
suatu pengulangan bagi Nt. Berapa banyakkah pesan yang ada dalam selang t detik? Jumlah total dapat dibagi dalam dua kelompok,
yakni yang berakhir pada simbol S1 dan yang berakhir pada simbol S2. Berapa banyakkah yang berakhir pada S1? S2 berakhir t1 detik. Jadi ada (t-t1) detik sebelum S1 mulai. Berdasarkan pada definisi, ada
Nt-t1 pesan dalam selang ini. Begitu pula,
jumlah total pesan selama selang t yang berakhir pada S2 harus berjumlah Nt-t2. Karena jumlah total pesan Nt berakhir pada masing-masing S1 atau S2, maka didapatkan:

Untuk menghitung kapasitas kanal, persamaan (2.4) harus dipecahkan untuk Nt dan kemudian memakai persamaan (2.3) untuk memperoleh C. Jika misalnya t1 = 1 dan t2 = 2, maka berdasarkan pada persamaan (2.4)
disusutkan menjadi

(2.5)
Syarat-syarat awal adalah N1 dan N2, yang
berturut-turut merupakan jumlah pesan selama selang 1 dan 2 unit waktu. Dalam
hal ini N1 = 1, N2 = 2. Jika t1 = t2 = 1, apakah anda mengharap kapasitas kanal menjadi meningkat
atau menurun dibandingkan dengan kasus t1 = 1 dan t2 = 2?
- SISTEM WAKTU KONTINU
Sistem-sistem waktu-kontinu barangkali lebih dikenal oleh
para mahasiswa teknik tahap sarjana karena telah banyak ditinjau dalam
kuliah-kuliah sebelumnya mengenai rangkaian listrik dan mekanika. Deskripsi
matematik dasar dari sistem-sistem adalah persamaan diferensial linear dengan
koefisien tetap (dengan mengandaikan sistem-sistemnya berparameter tetap)
berbentuk:
Dalam model ini, masukan u(t) dan fungsi keluaran y(t) merupakan fungsi kontinu dari variabel riil t yang biasanya adalah variabel waktu.
Contoh 2.6: Jaringan listrik merupakan contoh klasik sistem
yang dapat dimodelkan oleh persamaan diferensial. Persamaan yang melukiskan
rangkaian diperoleh dengan menggunakan kedua hukum Kirchoff. Tinjaulah
jaringan yang terlihat pada gambar 2.3. Hukum Kirchoff tegangan yang
diterapkan sekeliling untaian (loop)
tunggal menghasilkan persamaan:
Persamaan (2.7) dapat dirubah menjadi persamaan yang
hanya mengandung turunan dengan
mendeferensiasikan kedua belah ruas terhadap t, diperoleh:
Dalam rangka memecahkan (2.8) harus ditentukan syarat-syarat awal bagi jaringan ini. Jika diandaikan bahwa sakelar tertutup pada saat t = 0, maka arus pada untaian sesaat setelah sakelar ditutup, i(0+), adalah nol karena arus tidak dapat berubah secara sesaat, melalui induktor. Jadi tidak ada arus yang mengalir pada t = 04- dan tegangan total yang muncul sepanjang induktor, adalah
atau (2.9)
Gambar 2.3 Rangkaian elektris untuk contoh
2.6
Persamaan (2.9) dan i(0+) adalah
syarat-syarat awal dari rangkaian. Jadi persoalannya adalah
memecahkan:
Contoh
2.7:
Persamaan diferensial linear digunakan sebagai model bagi kebanyakan
persoalan fisika. Tinjaulah suatu contoh ideal dari pembuatan saluran limbah
(got = sewage). Sebuah kolam penampungan
berisi cemaran (pollutant) tertentu
dengan konsentrasi C. Limbah yang belum diolah yang ditambahkan ke kolam, berisi cemaran dengan
konsentrasi lebih tinggi daripada konsentrasi
cemaran pada kolam. Setelah beberapa lama dalam kolam, bakteri mempengaruhi
cemaran dan campuran dibiarkan mengalir ke sungai. Gambar 2.4 menunjukkan
situasi tersebut. Andaikan bahwa laju masukan adalah mantap yaitu i1 gal/
min dengan konsentrasi cemaran masukan adalah C1 lb/gal. Aliran keluaran adalah mantap yaitu i2
gal/min. Kolam mula-mula berisi Go gallon dengan cemaran Po
pon. Persoalannya adalah menentukan berapa lama campuran dapat dikosongkan ke
sungai sebelum konsentrasi melebihi standar pemerintah 0,1C1.
Dengan laju aliran limbah yang masuk dan yang keluar kolam
tetap, maka isi air total dalam kolam adalah:
Isi
total pada saat t = Go + (i1-i2)t gallon
Ambil P(t) sebagai
berat cemaran dalam pon pada saat t. Laju perubahan jumlah cemaran adalah dP(t)/dt. Laju
perubahan ini sama dengan jumlah yang memasuki kolam,C1i1, dikurangi
jumlah yang meninggalkan kolam, i2P(t)/(isi total).
Jadi:
atau:
Gambar
2.4 Model perawatan saluran gedung untuk contoh 2.7
Persamaan
(2.10) adalah persamaan diferensial linear orde satu dengan koefisien-koefisien
yang bergantung pada waktu. Persamaan tersebut dapat dipecahkan dengan mudah
dengan menggunakan teknik standar. Disini akan diutamakan sistem berparameter
tetap yang memiliki koefisien tetap, misalnya, keadaan yang diperoleh dengan i1=i2.
Pada
bagian-bagian berikutnya akan disajikan beberapa metode untuk menganalisis sistem
yang dinyatakan oleh persamaan beda dan persamaan diferensial. Pertama akan disajikan
untuk sistem waktu-diskret dan kemudian untuk sistem waktu-kontinu. Untuk kedua
kelompok sistem ini, terdapat persamaan matematik yang sangat mirip. Jadi,
sangatlah membantu untuk mengingat proses pemecahan sistem waktu-diskret, pada
saat mempelajari sistem waktu-kontinu, dan sebaliknya. Pertama-tama akan dibahas
sistem waktu-diskret karena matematiknya cenderung lebih mudah.
Salah
satu tujuan bahan ini adalah untuk menyajikan beberapa deskripsi alternatif
dari suatu sistem linear. Masing-masing deskripsi akan dibahas secara terinci
dan beberapa metode untuk menyatakan suatu deskripsi dalam deskripsi yang lainnya.
Sementara membaca bahan ini dan menghadapi deskripsi baru dari sistem yang
sama, cobalah nyatakan tiap-tiap model dalam paramater-parameter dari
deskripsi yang lainnya. Jenis transformasi ini bermanfaat dan akan membantu
dalam memahami sifat-sifat berbagai deskripsi.
Komentar
Posting Komentar